Teks: Hanna Faridl
Usaha busana muslim adalah salah satu bentuk usaha yang semakin menjamur belakangan ini. Kewajiban menggunakan hijab seakan semakin mudah dijalani dengan banyaknya pilihan akan gaya berbusana muslim. Jika dulu orang-orang hanya menjadi konsumen atau pembeli baju muslim, tapi sekarang tak sedikit orang yang melirik usaha busana muslim untuk dijadikan mata pencaharian harian ataupun pemasukan tambahan. Permintaan pasar yang semakin tinggi membuat usaha ini seakan-akan menjadi primadona dari hari ke hari. Apalagi saat menjelang datangnya bulan Ramadhan dan lebaran.
Industri yang kian berkembang pesat membuat kita pun harus semakin jeli dalam membaca pasar dan menjalankan industri busana muslim ini. Berikut ini beberapa cara agar usaha busana muslim milik kita mampu bertahan di tengah persaingan yang begitu ketat:
1. Show your Uniqueness
Membangun karakter sebuah brand memang tidak mudah, tapi cobalah dengan menentukan satu hal (atau lebih) yang membedakan produk busana muslim yang kamu jalankan dengan produk busana muslim lainnya. Buat sebuah diferensiasi dan pikirkan apa yang ingin kamu sampaikan melalui produk busana muslim yang sedang kamu bangun. Apakah keunikan usaha busana muslim yang kamu jalankan terletak pada kualitas barang, packaging, foto produk hingga mungkin harga yang bersaing.
2. What are you
Menjual barang jualan seperti memperkenalkan sebuah kepribadian kepada seseorang. Selalu ibaratkan produk yang kita jual layaknya seorang sosok, apapun bentuk produknya. Jika kita akan membuat sebuah usaha busana muslim, mari kita bayangkan produk busana muslim yang kita jual dipakai oleh sosok seperti apa, yang senangnya hangout di mana, berapa pendapatannya per bulan hingga apa kira-kira kebiasaannya. Dengan mencoba menggambarkan siapa sosok pemakai busana kita, maka akan memudahkan kita untuk menentukan cara pemasaran yang akan kita gunakan. Contohnya saja, jika target usaha busana muslim kita adalah seorang pegawai wanita yang senang menghabiskan waktu di mall bintang 5, maka bisa disimpulkan bahwa kita harus menargetkan konsumen dengan target kelas sosial B+ atau A. Dari kesimpulan tersebut, kita bisa membuat cara pemasaran produk busana muslim kita menyesuaikan dengan target sosial yang sudah kita gambarkan sebelumnya.
3. Social Media Era
Kita sedang memasuki era serba digital, di mana hampir semua orang sepertinya tidak bisa lepas dariĀ handphone di genggaman tangannya. Pendekatan secara digital melalui media sosial adalah salah satu cara paling murah dan mudah untuk memasarkan produk busana muslim milik kita. Pastikan usaha busana muslim yang kita bangun memiliki setidaknya satu akun media sosial, untuk memudahkan customer dalam mengenal produk busana muslim yang kita jual. Kamu bisa memilih akun media sosial Facebook, Instagram, Twitter hingga membuat blog usaha baju muslim yang ingin kamu bangun.
4. What you show is what you are
Pepatah dari mata turun ke hati sangat bisa kita aplikasikan pada usaha busana muslim, apalagi jika usaha yang ingin kita bangun bergerak di bidang fashion dengan mayoritas market adalah perempuan. Mari kita manjakan setiap pembeli kita dengan foto produk jualan yang pantas. Foto yang pantas dalam artian memperlihatkan detail dan kualitas produk. Foto produk yang dipamerkan kurang lebih memperlihatkan keseriusan kita dalam membangun usaha busana muslim ini. Bagaimana kita memperlihatkan produk kita juga menjelaskan target market yang akan kita kejar. Sebagai produsen, we are always being judge by its cover. Tak hanya foto produk yang dipamerkan, bagaimana cara menyapa pembeli, bagaimana menanggapi setiap pembelian juga memperlihatkan positioning dari usaha busana muslim yang kita bangun.
5. Customer Experience is a must
Pembeli adalah raja dan pembeli adalah marketing tools yang paling efektif. Ketika kita berhasil memuaskan satu customer, dengan sukarela dia akan menyebarkan pengalaman berbelanjanya kepada teman-temannya. Begitu juga ketika satu customer tidak mendapatkan perlakuan yang pantas, kekuatan word of mouth bisa menjatuhkan usaha busana muslim yang kita rintis semudah mem-posting-nya di akun media sosial. Memuaskan pembeli lebih dari sekedar memberikan hak mereka akan barang yang mereka inginkan, tapi juga experience selama proses pembelian berlangsung.