Satu kebiasaan yang terjadi hampir setiap hari di dunia para pekerja: bangun pagi hari, berangkat ke kantor dengan rencana-rencana apa saja yang akan dilakukan dan yakin akan selesai tepat waktu. Setelah duduk di meja kerja, mengecek email ternyata ada beberapa pekerjaan tambahan yang harus dikerjakan. Belum lagi beberapa pesan di handphone yang menuntut untuk segera dibalas. Meskipun tampak “tidak akan lama membalas pertanyaan melalui handphone”, tapi kemudian tersadar bahwa hanya dengan melakukan itu semua mereka sudah kehilangan waktu beberapa jam dari perkiraan waktu sebelumnya. Target pun terulur, tapi mereka tetap lelah dan sibuk.
Kamu pernah merasakan hal ini?
Betapa nyamannya jika kita bisa bekerja dengan santai, tapi target tetap tercapai. Ini bukan tidak mungkin. Beberapa catatan orang-orang sukses justru mengungkapkan bahwa ini sangat mungkin terjadi, asalkan kita bekerja dengan fokus. Perhatikan juga beberapa hal berikut ini agar kita bisa bekerja santai dan target tercapai.
- Perspective
Satu hal yang paling esensial ketika kita hendak melakukan sesuatu: perspektif. Sebelum kita terjun pada aktivitas pekerjaan yang padat, yakinkan diri kita bahwa apa yang kita lakukan, selelah apapun itu, merupakan suatu kesempatan yang baik untuk mengoptimalkan potensi.
Kita bisa saja menganggap tumpukan pekerjaan sebagai sesuatu yang membunuh waktu dan menjenuhkan. Tapi untuk apa berpikiran seperti itu? Yakini bahwa apa yang kita kerjakan itu “berarti” untuk kehidupan kita sekarang dan selanjutnya. Prof. Teresa Amabile dari Harvard University menegaskan bahwa, “Having a sense of meaning can contribute to happiness in the workplace.”
Tegaskan sekali lagi pada diri kita sendiri tentang “makna” dari apa yang kita kerjakan. Yakini bahwa ini merupakan good opportunity, dan tidak semua orang bisa mendapatkan posisi yang kita tempati sekarang.
- Breakdown Your Goals into Small Steps.
Kita banyak disarankan untuk punya mimpi yang besar. Tidak salah, semua orang memang harus punya tujuan. Setiap perusahaan pun memberikan target kepada masing-masing karyawannya. Pertanyaannya, is it too big? Is it too hard?
Kita bukan harus memperkecil targetnya, apalagi mimpi kita. Hal yang bisa kita lakukan adalah membaginya menjadi langkah-langkah kecil. Membuat rencana dengan tujuan yang sudah jelas justru akan lebih mudah. Apa saja yang harus dipersiapkan untuk mencapai target tersebut? Kapan dan dimana saja kita harus mengerjakannya? Catat dengan rapi untuk menjadi pengingat.
- Mind your Hours
Jika ingin mengubah waktu kerja menjadi lebih optimal, ketahui dulu berapa lama biasanya kita bekerja. Misalnya, dalam satu jam kita bisa mengerjakan apa saja? Jika kita sudah tahu, biasanya akan terlihat kegiatan apa saja yang sebenarnya tidak perlu dilakukan yang justru hanya akan membuat kamu “tampak lelet” dalam bekerja.
Bekerja santai bukan berarti kita bebas mengecek akun sosial media kapan saja. Tapi dengan bekerja fokus, kita punya waktu untuk mengecek akun sosial media, di waktu yang lebih tepat bahkan dengan durasi yang lebih lama. Penulis buku “What the Most Successful People Do at Work” mengatakan bahwa, “Time passes whether or not you make a conscious choice about how to use that time, and not being conscious of how you spend your time is also a choice.”
Bekerja santai juga berarti bekerja fokus. Gunakan waktu bekerja dengan sebaik-baiknya, agar kamu punya waktu luang yang lebih banyak setelah itu. Semakin cepat diselesaikan, semakin cepat kamu bisa pulang ke rumah bukan?
- Know What it’s Work
Setelah berkomitmen dengan waktu, langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas. Be quick doesn’t mean be hurry. Di langkah ini kebanyakan orang terkecoh. Mana yang harus dikerjakan sekarang? Mana yang bisa dikerjakan besok? Mana yang bisa didelegasikan kepada orang lain? Jangan sampai semua pekerjaan kita paksakan untuk diselesaikan dalam satu hari. Yang ada, kita kelelahan bekerja tanpa tahu apakah pekerjaan kita sudah efektif atau tidak.
- Spend 15 Minutes Laughing Out Loud
Berikan waktu khusus untuk beberapa hal yang kamu sukai. Bisa kamu gunakan untuk mengobrol lepas dengan teman kerja (tentunya tidak membicarakan pekerjaan), bisa juga kamu gunakan untuk menyendiri dan relaksasi, atau bisa kamu lakukan untuk power nap.
Misalnya kamu hanya punya waktu makan siang selama satu jam. Daripada makan siang di depan laptop, ada baiknya makan keluar dekat kantor bersama teman-temanmu. Bicarakan hal-hal yang menyenangkan, tapi jangan sampai waktunya kebablasan.
Tubuh memerlukan jeda, dan waktu jeda harus kita manfaatkan semaksimal mungkin. Pastikan juga tubuh terhidrasi, dengan meminum air putih yang banyak. Hindari kafein dan gula yang berlebih, agar tubuh tetap fit berenergi.
Sudah siap untuk bekerja lagi?