Siapa yang tak mengenal lagu-lagu melankolis dari grup band Laluna? Sebut saja lagu “Selepas Kau Pergi” atau “Lara Hati.” Suara lembut Manik, sang vokalis saat itu seperti berhasil menyihir banyak orang untuk jatuh cinta dan patah hati pada saat bersamaan. Bahkan, meski lagu ini dikeluarkan beberapa tahun yang lalu, lagu-lagu Laluna masih sering kita dengar di radio sampai sekarang.
Namun, semakin banyak orang yang tenggelam dalam lagu itu, Manik merasa semakin sedih. Seberapa manfaat yang bisa diambil dari lagu-lagu tersebut? Seperti apa dampak yang orang-orang rasakan setelah mendengar lagu-lagu tersebut? Apakah justru lagu-lagu ini malah menuntun orang-orang untuk jauh dari Tuhannya?
Ini merupakan salah satu alasan keputusannya untuk berhenti menjadi penyanyi sekaligus keluar dari grup band Laluna. Dengan hijab syar’i yang dikenakannya tepat pada Ramadhan tahun ini, Manik mantap untuk berhijrah dan menghentikan banyak aktivitas duniawinya.
“Sudah cukup rasanya nge-band selama lebih dari 15 tahun. Aku udah nggak mau menyanyi lagi. Enough is enough. Sekarang aku ingin fokus pada keluarga, dan melakukan kegiatan yang bermanfaat.”
Keputusan untuk berhenti bekerja kantoran, siaran radio, menyanyi, dan menjadi MC memang berbarengan dengan keputusannya berhijab syar’i. Satu persatu Manik putuskan tak lain hanya karena Allah.
Dress: Outer Dress Motif Set – Kamila
“Pernah suatu ketika, aku menyanyi di sebuah acara. Meski aku udah berhijab tapi belum syar’i, saat itu ada saja penonton yang menonton sambil meminum alkohol dan mabuk. Juga saat aku siaran di radio, aku harus mengucapkan iklan promo beer di sebuah kafe. Rasanya sangat bertentangan dengan hati nurani.” Ungkapnya.
Ia pun berpendapat bahwa melakukan sesuatu yang negatif, bisa jadi dosa MLM. Dosa MLM ini adalah dosa yang terus menyebar dari satu orang ke orang lainnya, beranak pinak. Dengan alasan inilah ia berusaha untuk meneguhkan hatinya.
Keteguhan hatinya pun tentu sempat terombang-ambing. Sebagian orang ada yang menyayangkan potensinya yang tak lagi berkembang di dunia tarik suara. Sebagian lain mengomentari secara negatif di akun media sosialnya. Semua sempat membuatnya merasa down. Tapi ia yakin seyakin-yakinnya kepada Allah, sesuai hadist shahih yang berbunyi,
“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363)
Benar saja, setelah ia berhijab syar’i banyak tawaran berdatangan yang sejalan dengan idealismenya. Baru-baru ini ia mulai menjalankan projek rekaman terjemahan Alquran. Manik pun aktif sebagai motivator di sekolah-sekolah sekaligus menjadi trainer public speaking.
Secara personal ia pun menyampaikan caimpaign #mariberkauskaki di akun Instagram pribadinya. Ajakannya ini berbuah manis. Banyak orang yang men-tag akun Instagram Manik untuk mengabarkan bahwa mereka sudah istiqomah berkaus kaki melalui campaign #mariberkauskaki.
Shoes: Lexie Platform in Black – Kat Korner
“Ini sebenarnya berangkat dari kekhawatiran saya sendiri. Kita kalau pergi ke luar rumah untuk sekedar ke warung, tetap saja bertemu laki-laki bukan muhrim seperti tukang sayur, tetangga dan bapak RT. Melalui Instagram saya mengajak banyak orang untuk peduli menutup aurat kakinya. Ini hal yang sangat sederhana. Hal-hal kecil seperti ini semoga bisa bermanfaat untuk orang lain.” Ujar Manik.
Jika sebelumnya ia menerangkan dosa MLM, ia pun berharap manfaat yang disebar sekecil apapun bisa jadi pahala MLM. Motivasi yang ia berikan untuk anak-anak SMA adalah salah satu investasi akhirat baginya. Kita tidak pernah tahu bahwa meski omongan kita sederhana, tapi jika itu positif bisa membawa orang lain pada kebaikan yang berlipat ganda.
Scarf: Misya Shawl – Zesalicious
Untuk menjaga keistiqomahannya, Manik mengaku harus benar-benar menjaga pergaulan. Ia senang sekali bertukar pikiran bersama orang-orang yang telah berhijrah dari dunia yang sama, yakni dunia entertainment. Banyak teman baru yang memiliki pemikiran sejalan. Namun tak sedikit teman-teman lamanya yang menerima keputusannya dalam berhijab dan masih berteman baik hingga sekarang.
Manik dan suaminya merasa masih sedang dalam proses belajar banyak hal, baik tentang agama maupun hal-hal baru dalam hidupnya. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk pembelajar. Ia tidak ingin hidup berhenti di satu level saja. Harus ada peningkatan agama dalam hidup kita. Salah satunya dari peningkatan hijab yang kita pakai, yang insya Allah akan diikuti oleh peningkatan hal-hal positif lainnya yang tak berbatas.
Photo: Silmia Putri
Digital Imaging:Wisnu G. Kencana
Lokasi: Musamus Bistro