Serangan asap di beberapa daerah Sumatera masih belum hilang. Bangunan sekolah menjadi sunyi karena masih ditutup. Sebaliknya puskesmas dan balai pengobatan menjadi tempat yang paling ramai didatangi masyarakat.
Menurut Dinas Kesehatan Riau, sudah 9.386 korban yang menderita berbagai penyakit akibat asap ini. Tentunya ini bukan jumlah yang sedikit. Bala bantuan yang datang tak berbanding lurus dengan jumlah korban. Jumlah masker yang dibagikan saja hanya 500 buah, sedangkan korban sudah ribuan. Belum lagi kualitas masker yang tak sesuai standar. Tak banyak yang bisa diharapkan.
Jarak pandang semakin menyempit. Hanya jarak 10 meter, mata bisa benar-benar menangkap cahaya. Dengan kondisi seperti ini, tak banyak aktivitas yang dilakukan. Fasilitas publik berjalan lumpuh.
Kementerian kesehatan sudah menambah tim khusus untuk memberikan pertolongan cepat. Meski begitu, karena akses yang cukup sulit, persediaan masker pun semakin menipis sehingga banyak warga yang mau tak mau merogoh kocek sendiri untuk membeli masker.
Luasnya lahan yang terbakar, serta sulitnya mencapai titik-titik panas menjadi faktor terbesar lambatnya penanganan ini. Belum lagi kekeringan yang terjadi mengakibatkan api sulit dipadamkan.
Bencana ini tentu tak bisa diacuhkan lagi. Kita tak hanya bisa hanya melihat dan ikut bersedih. Mari kita lakukan sesuatu, meski sekecil apapun itu. Untuk itu HijUp.com, Laiqa Magazine, bersama Dompet Dhuafa mengajak kaum yang peduli untuk mengumpulkan donasi. Jika berkenan, penyaluran bantuan bisa melalui transfer Bank Muamalat a.n. HIJUP.COM no rekening 326-000-2164. Distribusi bantuan akan dilakukan oleh Dompet Dhuafa.
Mari bersama melawan asap. Bersihkan udara, biarkan mereka bernafas.