Mengisi hari besar seperti Idul Fitri atau Idul Adha, ada beberapa sunnah yang harus kita perhatikan. Pada dasarnya sunnah-sunnah Idul Adha hampir sama dengan Idul Fitri. Sebagaimana hakikatnya sebuah sunnah, bila dilakukan mendapat pahala, bila tidak dikerjakan tidak mendapat dosa. Berikut delapan amalan sunnah Idul Adha.
1. Mandi di pagi hari sebelum berangkat ke musala
Imam Syafi’i RA meriwayatkan ketika Ali bin Abi Thalib ditanya tentang disyariatkannya mandi, Beliau menjawab: “Pada hari Jumat, hari Arafah, Idul Adha, dan Idul Fitri.”
2. Memakai pakaian terbaik dan minyak wangi
Sahabat Anas RA berkata: ”Rasullullah SAW memerintahkan kami untuk memakai pakaian dan minyak wangi terbaik kami.”
Tapi ini adalah anjuran untuk laki-laki, sedangkan kaum wanita tidak boleh pergi atau keluar rumah dengan memakai minyak wangi sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
”Janganlah engkau menahan hamba-hamba Allah (dari kaum wanita) menuju ke masjid, dan hendaklah mereka keluar dengan tidak memakai minyak wangi.”(H.R. Ahmad Dan Abu Dawud)
3. Menahan makan dan minum sampai pulang Salat Id
Sahabat Buraidah RA berkata: ”Rasulullah SAW tidak keluar (untuk Salat Idul Fitri] sampai makan terlebih dahulu, sedangkan pada hari Idul Adha Beliau tidak makan sampai pulang [dari salat Idul Adha], dan Beliau makan dari hewan kurbannya.” (H.R. Tirmidzi, Ibnu Majah, & Ahmad).
4. Memperbanyak takbir, dari waktu fajar hari Arafah sampai ba’da Ashar pada hari terakhir dari hari-hari tasyrik
Allah berfirman yang artinya: ”Hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu.” (Q.S. Hajj: 37).
5. Pergi ke tempat salat berjalan kaki
Hal tersebut biasa dilakukan oleh Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan Ibnu Umar RA:
“Rasulullah SAW biasa pergi dan pulang dari Salat Id dengan jalan kaki.” (H.R. Ibnu Majah)
Tapi, untuk tempat salat yang jauh dan sekiranya berjalan kaki justru menyulitkan, maka lebih baik menggunakan kendaraan.
6. Pergi dan pulang dari tempat salat melewati jalan yang berbeda
Sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah SAW. Salah satu hikmahnya adalah untuk memperlihatkan syiar Islam, sehingga akan membuat gentar musuh-musuh Islam ketika melihat besarnya jumlah umat Islam di berbagai penjuru.
7. Mendengarkan khotbah setelah Salat Id
Khotbah Sholat Id dilaksanakan setelah salat. Hukum mendengarkannya adalah sunnah, hal tersebut berdasarkan hadits, bahwasanya Rasulullah bersabda:”Sesungguhnya kami berkhotbah, barang siapa yang mendengarkannya maka duduklah dan barang siapa yang ingin pergi maka pergilah.” (H.R. Abu Dawud, An Nasai Dan Ibnu Majah)
8. Melaksanakan Salat Id di tanah lapang
Hal ini untuk menunjukan syiar Islam, menjalin ukhuwah atau persaudaraan antara sesama dan itu sesuai dengan perbuatan Nabi Muhammad SAW berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Said Al Khudriy RA dia berkata: “Rasulullah SAW keluar pada hari Idul Fitri dan Idul Adha ke musala (tanah lapang untuk sholat) dan Beliau mengawalinya dengan salat.” (H.R. Bukhori dan Muslim dan An-Nasai), kecuali ketika turun hujan atau halangan lain maka tidak mengapa melaksanakannya di masjid.
Teks: Hafsya Umar
Foto: Dok. Istimewa