Fesyen adalah bentuk ekspresi pribadi masing-masing orang. Cara memadupadankan pakaian merupakan cara seseorang bereksperimen dengan gayanya. Namun sebagai perempuan muslim, ada batasan-batasan yang harus dijaga. Banyaknya jumlah muslimah yang menutup aurat saat ini membuat pasar busana muslim pun semakin besar. Banyak desainer busana muslim yang muncul dengan karya yang inovatif dan mencirikan karakternya sendiri. Sarah Elenany, seorang desainer busana muslim asal Inggris mengeluarkan rancangan yang urban dan sporty. Sarah mengawali brand-nya ini karena ia merasa belum ada pakaian muslim yang mewakili anak muda. Sejak usianya yang masih remaja, ia telah mengenakan hijab dan merasa kesulitan untuk menemukan pakaian muslim yang cocok dengan karakternya sehingga ia harus membuatnya sendiri.
Para desainer busana muslim di United Emirates Arab, kebanyakan dari mereka mengeluarkan koleksi abaya dan burqa sesuai dengan kebutuhan dan tradisi wanita Arab. Awalnya abaya hanya didominasi oleh warna hitam. Namun seiring perkembangan waktu, para desainer justru lebih berani untuk bereksperimen dan memadukannya dengan beragam warna, seperti pink, merah, biru, putih, off white dan cokelat. Dahulu desain abaya dan burqa terlihat sangat sederhana. Tapi bisa dilihat saat ini abaya dan burqa mulai diberikan ornamen renda atau sulaman sebagai variasi. Contoh saja Mauzan, desainer asal Abu Dhabi yang mengeluarkan koleksi abaya yang variatif namun tetap berkelas. Meski pendidikan formalnya adalah Ekonomi dan Bisnis Administrasi, tapi passion Mauzan ada di dunia fesyen. Ia bereksperimen dengan mengubah abaya tradisional menjadi elegan yang dapat dikenakan oleh wanita modern. Bahkan bisa dibilang ia adalah fashion designer pertama yang berani menggunakan pure silk chiffon untuk desain Couture Abaya-nya.
Begitu pula dengan Effa, desainer busana muslim keturunan Arab yang bertempat di Dubai. Berkat kepiawaiannya mendesain koleksi abaya yang trendi nan glamor. Background-nya sebagai fashion buyer yang berhubungan dengan brand ternama seperti Chirstian Lacroix, Emmanuel Ungaro, Valentino, Lanvin dan John Galliano sedikit banyak memberi pengaruh pada karyanya. Ia pun mengakui gayanya terinspirasi oleh para desainer Eropa dan juga kecintaannya terhadap warna yang kemudian disandingkan dengan latar budayanya. Berfokus pada gaya yang elegan dan feminin, rancangannya memiliki detail desain dengan cutting yang cantik pada jenis bahan yang berkesan mewah. Untuk itu, Effa pernah mendapatkan penghargaan “Best Abaya Designer” pada Middle East Fashion Awards 2015 dan masuk sebagai Top 100 Leaders Inspiring a Kingdom – Saudi Arabia’s Enterpreneurial Elite” di tahun 2014.
Gaya yang lebih modern ditampilkan lewat karya Hafsa Lodi, seorang desainer asal Dubai. Ia merupakan salah satu desainer yang memperkenalkan maxi cardigan yang terinspirasi dari Bisht (jubah tradisional Arab untuk para lelaki) yang dikawinkan dengan abaya. Ia mengaku karyanya banyak terinspirasi dari siluet Abaya namun mentransformasikannya menjadi lebih modern dan basic yang divariasikan dengan spikes, mutiara, bunga sehingga memberikan keunikan tersendiri yang menjadi incaran banyak kaum muda pecinta fesyen.
Begitu pula dengan Stephanie Jaye, seorang seniman dan desainer asal Amerika yang tinggal di Dubai. Stephanie terkenal dengan karyanya yang memfokuskan pada detail dan kreasi yang inovatif. Dengan menggunakan material bahan seperti custom made sutra dan sulaman tangan yang didesain eksklusif juga taburan kristal Swarovski.
Beragam variasi karya busana muslim dari para desainer memberi pencerahan dan inspirasi bagi para muslimah untuk tetap istiqomah dengan hijabnya namun tetap tampil cantik dan stylish. Because sometimes in life, you have to look good to feel good.
Foto: Doc. Google