Ramadan tiba. Sebentar lagi akan kita jelang bulan suci yang ditunggu-tunggu umat Islam. Bulan yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan Ramadan selalu identik dengan puasa dan lebaran. Namun, tahukah kamu asal-usul penamaan Ramadan? Apa makna yang terkandung di balik kata ramadan? Berikut penjelasan asal-usul kata Ramadan yang dirangkum dari berbagai sumber.
Bulan ke-9 dalam kalender Qomariyah ini diambil namanya dari Sedangkan Ramadan diambil dari kata ramdha, yang bermakna literal pasir terjemur, namun lazim diartikan sangat panas. Karena datangnya memang bulan Ramadan bertepatan dengan puncak musim panas. Lebih jauh lagi, An-Nawawi dalam kitab Tahdzib al-Asma wa al-Lughat, menyebutkan beberapa pendapat ahli bahasa tentang penamaan Ramadan.
Kata ar-ramd yang artinya sangat panas diterjemahkan secara bebas sebagai panas yang membakar. Sebagaimana puasa dan amalan-amalan bulan Ramadan membakar habis dosa-dosa kita. Sehingga bukan hanya makna panas secara harfiah saja, melainkan panas secara kiasan akan pembakaran dosa-dosa manusia.
Ramadan juga diinterpretasikan oleh ulama tabiin ahli bahasa Kholil bin Ahmad al-Farahidi berasal dari kata ar-ramidh. Ar-ramidh sendiri artinya awan atau hujan yang turun di akhir musim panas, sebelum memasuki musim gugur. Hujan ini disebut ar-ramidh karena menghapus apansnya matahari yang terik menyengat. Sebagaimana bulan Ramadan membersihkan diri kita dari berbagai perbuatan dosa.
Nah, setelah mengetahui makna yang terkandung dalam kata Ramadan, ada baiknya kita lebih menghayati dan memaksimalkan bulan Ramadan 2021 yang akan kita jelang sebentar lagi. Caranya antara lain dengan memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri pada Allah SWT. Manfaatkan kesempatan ini, sebab belum tentu kita akan bertemu Ramadan berikutnya. Wallahu ‘alam.