I don’t believe in magic, but there’s magical things that born from art. Seperti karya Ayang Cempaka. Selama ini saya hanya bisa menjadi pengagum karyanya di Instagram ( @ayangcempaka ). Ilustrasinya memiliki karakter yang kuat seperti pada detil bunga dan daun dengan warna yang cerah. Ciri khas yang dimilikinya membangun paten tersendiri, karena kita bisa dengan mudah mengenali karyanya dan membedakannya dengan produk lain.
Kali ini, saya berkesempatan untuk mengenalkan profil wanita kreatif di balik Ayang Cempaka. Jika di antara kamu belum ada yang sempat mengenal karyanya, mari ikuti obrolan kami.
Hallo Mba Ayang, apa kabar? Sibuk apa sekarang?
Halo halo! Kabar baik. Aku sekarang lagi mulai bikin koleksi buat tahun 2015 nih!
Boleh diceritakan awal mula Mba Ayang membangun Ayang Cempaka?
Sejak kecil aku punya hobi gambar. Awalnya cuma bantuin temen yang request bikin undangan nikah, ada yang minta dibikinin poster buat anniversary, dan lain-lain. Aku suka gambar, lalu aku foto dan upload di instagram. Sampai tahun 2012 kalau nggak salah, Alun-alun indonesia meminta aku bikin kartu ucapan buat dijual di beberapa mall di jakarta. Kemudian aku kasih label Ayang Cempaka sesuai namaku. Kemudian dari situ berkembang sampai sekarang. Basically, It’s hobby gone crazy!
Apakah Mba Ayang pernah menjalani workshop seni tertentu?
Workshop apa nih? Duluuuuu banget pernah beberapa kali ikutan workshop kalau ada temen-temen di Jogja bikin. Misalnya bikin screen print, atau bikin cerita anak. Buat seru-seruan aja.
Biasanya dapet inspirasi dari mana untuk membuat karya?
Dari banyak banget! Dari buku cerita anak-anak, dari tekstil, dari folk art, dari fashion yang sedang hits, warna apa yang lagi trend, dari kehidupan sehari-hari. Tapi sejak kecil yang paling favorit itu ya gambar bunga-bungaan dan binatang-binatangan.
Pernah merasa jenuh menekuni pekerjaan ini?
Tentu saja pernah. Aku orangnya agak moody and random. Tiba-tiba suka dapet ide bikin ini bikin itu. Susah fokus. Maunya semua yg dipinginin, dikerjain detik itu juga, tapi pada kenyataannya kan nggak bisa.
Biasanya aku cuma akan ambil jurnal yang biasa aku pakai untuk corat-coret, lalu bikin daftar ide and what to do. Jangka pendek mau apa, jangka panjang mau apa, apa yg jadi prioritas dan lain-lain.
Bagaimana penjualan Ayang Cempaka di dalam maupun luar negeri? Adakah customer yang spesial atau unik?
Not bad. Nggak nyangka banyak yang antusias.
Pernah mengalami copycat, atau seseorang mencontek karya Ayang Cempaka?
Hahaha, pernah. Asal tujuannya bukan untuk komersil sih nggak papa. Kalau mereka pikir apa yang aku bikin menginspirasi, kemudian mereka jadikan itu motivasi untuk latihan, mereka jadi pengen tahu gambar pakai cat air atau gouache itu gimana, aku justru seneng banget. Design to inspire.
Tapi pernah nih kejadian tahun lalu, ada brand street fashion terkenal di Amerika yang mencontek salah satu tas yg aku bikin, bener-bener sama plek, dan dijual worldwide itu yang enggak banget.
Pengalaman paling menarik selama menjalankan Ayang Cempaka ini apa?
Yang paling menarik yg sampai sekarang masih suka bikin awkward adalah kalau tiba-tiba ada yg ngenalin dan nyapa. Kaget banget waktu baru turun di stasiun kereta api di Den Haag. Di toilet tiba-tiba ada yang menyapa ‘Ayang?’ Hahahahaha. Mikir dulu, sebenernya ini dimana sih? Yogya apa dubai? Tapi aku seneng jadinya malah tambah banyak teman.
Bagaimana sosok Mba Ayang sendiri di mata keluarga?
Sosok aku di keluarga, semua orang di rumah bilang aku ceriwis!
Adakah hobi lain yang Mba Ayang sukai selain membuat ilustrasi?
Hobi lainnya, aku suka styling dan motret, tapi pake iphone! Hahaha! Iphone tuh praktis banget ya, apa-apa bisa.
Mimpi Mba Ayang tentang Ayang cempaka ke depannya bagaimana?
Mimpinya aku pengen punya toko, kayak Svenkt tenn di Stockholm atau Marimekko. Dan nantinya nggak cuma available online aja, tapi bisa punya toko beneran yg tersebar di seluruh penjuru dunia. Amin!
Instagram: @ayangcempaka
Website: www.ayangcempaka.com
Email: hello@ayangcempaka.com