Sholat Tahajud merupakan amalan sepertiga malam yang bisa kita rasakan manfaat dan keutamaannya sendiri. Bahkan dalam sebuah ceramah, almarhum Syekh Ali Jaber pernah mengingatkan kita agar senantiasa untuk tidak melewatkan sholat sunnah tersebut juga ibadah-ibadah lainnya.
Meski begitu, bukan berarti sholat tahajud harus dikerjakan setelah bangun tidur karena siapa pun boleh melaksanakannya dari usai isya hingga datangnya sholat subuh. Apabila dikhawatirkan sepertiga malam tidak bisa bangun karena lelah yang sangat terasa, maka dapat mengerjakannya lebih awal dan itu jauh lebih baik.
Setelahnya, maka kita dianjurkan untuk berdzikir dan berdoa atau bermunajat pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Apa saja dan bagaimana bacaan dzikir dan doa sesudah sholat Tahajud yang dianjurkan?
Bacaan Dzikir dan Doa Usai Sholat Tahajud beserta Artinya
Kebiasaan dalam rangkaian ibadah sholat yang sebaiknya tidak boleh asal kita tinggalkan ialah berdzikir. Tak terkecuali usai melaksanakan ibadah sholat tahajud. Sebab, dzikir akan membawa kita dalam rasa damai dan mendapat pahala yang luar biasa dari Allah. Bahkan dalam surah (At-Thur: 49) disebutkan bahwa “Dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar)”. Ada pun dzikir usai melakukan salah satu amalan qiyamul lail ini adalah:
“Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir”
(Tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan & bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).
Hal ini diperkuat oleh hadits riwayat Bukhari yang berisi sebagaimana (dari Abu Hurairah, r.a. bahwa Nabi saw. bersabda): “Barang siapa mengucapkan “Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syaarikalah(u), lahul mulku wa lahul hamd(u) wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadiir‘ seratus kali akan memperoleh ganjaran seperti ia membebaskan sepuluh budak, dan seratus kebaikan akan dicatatkan atasnya, juga seratus dosa akan dihapuskan dari catatan amalnya, serta ucapan tadi akan menjadi perisai baginya dari setan pada hari itu hingga malam hari, lagi tak ada seorang pun yang bisa mengalahkan amal kebaikannya kecuali orang yang melakukan amal yang lebih baik darinya.” Masya Allah, indah sekali ya?
Nah, kemudian disusul lagi dengan bacaan “subhanallah wal alhamdulillah wa laa ilaaha illallah, wa allahu akbar, Laa haula walaa quwwata illaa billaahil’aliyyil’azhim, wa la khaula wa la kuwwata illa billah”
(Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah dan tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Allah Maha Besar dan tiada daya serta kekuatan kecuali pertolongan Allah).
Setelahnya kita juga bisa membaca kalimat “subhanakallahumma wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika.” (HR An Nasa’i) yang artinya:
(Maha Suci Engkau ya Allah dan dengan memuji kepada-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu)
Bacaan tersebut lazimnya sering diucapkan atau bahkan kita dengar ketika penutupan sebuah acara majelis atau disebut juga dengan bacaan kafaratul majelis. Sekali lagi seperti biasanya, selesai sholat kita mesti banyak berdzikir atau mengucap takbir, tasbih, dan tahmid serta berserah diri pada Allah untuk memohon ampunan.
Sementara itu, untuk bacaan do’a, kita bisa melafalkan beberapa kalimat seperti yang dibaca oleh Nabi Muhammad SAW.
“Allaahumma lakal hamdu anta qayyimus samawaati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu, laka mulku samaawaati wal ardhi wa man fiihinna, walakal hamdu, anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu, anta malikus samaawaati wal ardhi, wa lakal hamdu, antal haqq(u), wawa’dukal haqq(u), waliqaa uka haqq(un), waqauluka haqq(un), wal jannatu haqq(un), wan naaru haqq(un), wannabbiyuuna haqq(un), wa muhammadun sallaahu ‘alaihi wa sallama haqq(un), wassa’atu haqq(un).
Allaahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa’alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wabika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfir lii maa qaddamtu wamaa akhrartu, wamaa asrartu wamaa a’lantu, antal muqaddimu wa antal muakhkhiru, laa ilaaha illaa anta wa la ilaha ghairuka, wa la hawla wa la quwwata illa billah(i)”
Artinya: “Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkau penegak langit, bumi, beserta segala isinya. Bagi-Mu lah segala puji, kepunyaan Engkau lah kerajaan langit, bumi, dan seluruh isinya. Bagi-Mu lah segala puji, Engkau lah pemberi cahaya langit dan bumi dan seisinya. Bagi-Muvlah segala puji, Engkau lah Penguasa langit dan bumi. Bagi-Mu lah segala puji, Engkau lah Yang Maha Benar, janji-Mu benar, bertemu dengan-Mu adalah benar, firman-Mu benar, surga itu benar, neraka adalah benar (adanya), para nabi adalah benar, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam itu benar, kiamat adalah benar. Ya Allah, hanya kepada-Mulah aku berserah diri, Kepada-Mu lah aku beriman, dan kepada-Mu aku bertawakal.
Kepada-Mu aku kembali, kepada-Mu aku mengadu, dan kepada-Mu (hanya dengan Ajaran-Mu) aku berhukum. Maka, ampunilah dosaku yang telah lampau dan yang kemudian, yang aku sembunyikan dan terang-terangan, serta yang mana lebih Engkau ketahui daripada aku sendiri. Engkau lah yang memulai dan Engkau pula yang mengakhirkan, tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Engkau”
Bacaan di atas diperkuat oleh Hadits riwayat Tirmidzi No. 3499 Maktabatu Al Ma`arif Riyadh Hasan yang berbunyi “Dari Abu Umamah ia berkata; Rasulullah shallallahu wa`alaihi wa sallam ditanya: wahai Rasulullah, doa apakah yang paling didengar? Beliau lantas menjawab, “Doa di tengah malam terakhir, serta setelah sholat-sholat wajib.”
Itulah bacaan dzikir dan doa sesudah sholat tahajud lengkap dengan arti serta dalil dan keutamannya. Semoga kita senantiasa diberikan usia yang berkah agar dapat melaksanakan ibadah ini ya.