Idul fitri atau hari raya lebaran merupakan momen kehangatan suka cita di penghujung Ramadan. Indonesia, negeri yang kaya akan warisan kultur, ras, suku dan gastronomi meyuguhkan beberapa hidangan khas hari raya yang sangat cocok untuk kita nikmati di hari yang penuh dengan keramahtamahan dan silaturahim.
Namun tahukah kamu tentang fakta-fakta unik yang ada dalam hidangan khas hari raya?
1. Ketupat
Hidangan dengan isian beras ini merupakan salah satu hidangan wajib saat lebaran. Ketupat merupakan hidangan khas Asia Tenggara maritim. Asal muasal ketupat memang tidak diketahui secara pasti, namun jika kita menoleh pada fakta bahwa kebudayaan Jawa merupakan pusat episentrum budaya, maka tak keliru jika ketupat memang berasal dari tanah air kita, kreasi asli dari tangan anak bangsa yang kemudian menyebar luas ke berbagai negara kawasan Asia Tenggara.
Melansir dari laman islampos.com, setelah ditelaah lebih lanjut bentuk ketupat pada umumnya seperti bentuk hati. Konon, kompleksitas dari anyaman yang membungkusnya merupakan sebuah simbol bagi segala kerumitan manusia yang membungkus hati kita.
Ketupat merupakan sebuah tradisi khas yang melintasi ras, budaya, suku dan agama yang perlu dijaga. Oleh karena itu kehadirannya di setiap hari raya begitu istimewa. Sehingga, tak lengkap rasanya jika ketupat tidak disajikan dengan makanan khas pendampingnya seperti opor ayam, sayur labu siam, sambal goreng kentang, sate telur puyuh, rendang ataupun hidangan pendamping lainnya sesuai dengan ciri khas daerah dan selera dari masing-masing.
2. Opor Ayam
Hidangan berkuah santan nan gurih ini adalah salah satu hidangan utama saat lebaran. Hidangan ini diklaim sebagai salah satu hidangan yang berasal dari daerah berbudaya khas Jawa seperti daerah jawa bagian tengah dan timur sebelah barat, namun popularitasnya dikenal hingga daerah lainnya.
Hidangan berkuah ini terdiri dari potongan ayam rebus yang diberi kuah kental dari santan dengan tambahan berbagai rempah yang khas seperti serai dan kencur. Opor ayam sendiri terdiri dari dua jenis jika kita melihat dari segi warnanya, yakni opor putih dan opor kuning.
Opor berkuah putih lebih banyak dinikmati dan diminati oleh kalangan wanita Tionghoa yang sudah membaur dengan budaya setempat dengan mengenakan baju kurung dan sarung selayaknya warga asli setempat. Biasanya golongan ini disebut dengan golongan Tionghoa babah, sebutan bagi warga Tionghoa yang sudah berasimilasi dan berbaur dengan penduduk asli.
Sementara opor kuning pada umumnya dimasak oleh penduduk pribumi dengan tambahan rempah kunyit agar terlihat lebih cantik, sedap dipandang dan tidak pucat. Selain itu, ternyata fungsi kunyit sangat bermanfaat sebagai penyeimbang santan sehingga dapat menyehatkan badan.
Fakta lain menyebutkan bahwa pemberian warna kuning yang diasosiasikan dengan warna emas ini berkonotasi sebagai simbol kemakmuran.
3. Putri Salju
Kue yang dinamakan seperti seorang putri dalam dongeng Disney (Snow White) Putri Salju bisa jadi salah satu kue kering andalanmu. Manis dan renyah adalah kombinasi rasa yang muncul ketika kita menikmatinya. Kebanyakan kue putri salju berbentuk bulan sabit ataupun lonjong.
Melansir dari laman ricke-ordinarykitchen.blogspot.com, kue ini tidak hanya di Indonesia, kue ini juga memiliki versi lain yang serupa yakni Melting Moments Cookies dan Mexican Wedding Cakes.
Berbagai varian rasa dari kue Putri Salju pun beragam, mulai dari kacang mete, kacang tanah, keju, atau malah hanya adonan terigu tanpa tambahan topping. Namun, tentu saja taburan gula halus menjadi ciri khas tersendiri yang sangat lekat dengan kue Putri Salju.
4. Nastar
Menelisik asal usul dari kue Nastar ini, ternyata asal mula nama Nastar berasal dari bahasa Belanda yaitu “Ananas/nanas” dan “Taart/tart/pie” yang jika dikombinasikan berarti tart nanas.
Melansir dari laman kraukkrauk.wordpress.com pada jaman dahulu, kue nastar merupakan salah satu bentuk kerinduan orang-orang Belanda dengan kue pie atau tart khas Eropa yang pada umumnya bertopping apel, blueberry ataupun raspberry. Sulitnya menemukan buah-buah tersebut dipilihlah buah nanas sebagai alternatif.
Kue nastar berbentuk lebih kecil jika dibandingkan dengan pie-pie atau kue tart khas Eropa yang ukurannya lebih besar. Walau begitu, nastar tetaplah menjadi cemilan khas yang wajib mengisi toples pada saat hari raya untuk dinikmati bersama keluarga ataupun sebagai hantaran bagi sanak saudara dan teman-teman.
5. Kastengel / Kue Keju
Selain nastar, inilah salah satu kue kering yang datang dari sisa-sia penjajahan Belanda. Berasa dari Bahasa Belanda yaitu “kaas/keju” dan “stengel/batang” yang artinya adalah batang keju.
Melansir dari laman thegrassonion.blogspot.com, di negara aslinya, kastengel memang seperti batang/stik (kurus dan panjang) dengan panjang kurang lebih 15cm.
Sesuai dengan namanya, kue kering ini memang menggunakan bahan dasar yang berasal dari keju, antara lain keju Gouda yang biasanya dibungkus oleh kulit berwarna merah, keju Cheddar, keju Edam hingga pastry yang juga diberi campuran keju.
Bagi kamu penyuka keju, kue kering yang satu ini pasti menjadi hidangan andalan untuk dicamil saat bersenda gurau dengan saudara dan kerabat saat lebaran.