Waktu memasak atau membuat makanan, tentu kita terbiasa mencicipi makanan yang tengah kita buat. Dengan mencoba merasakannya di lidah kita, entah itu rasanya sudah pas atau belum. Saat berpuasa Ramadan seperti ini, pastinya kita menyajikan makanan untuk berbuka puasa yang kita buat sebelum adzan maghrib berkumandang. Para ulama sepakat saat berpuasa memasukkan makanan dengan sengaja bisa membatalkan puasa, tapi bagaimana dengan mencicipi makanan saat berpuasa?
Bagi yang biasa memasak makanan, tentu keterampilan terhadap takaran bumbu yang akan dimasukkan, sudah menjadi hal yang tak perlu diragukan lagi. Namun, jika terdapat keraguan dan ingin mencicipi rasa dari masakan tersebut, harus dilakukan hanya menggunakan ujung lidah tanpa harus menelannya hingga ke dalam perut.
Dijelaskannya, ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, bahwa mencicipi masakan tidak membatalkan puasa selama tidak masuk ke kerongkongan.
“Tidak mengapa mencicipi cuka atau makanan lainnya selama tidak masuk ke kerongkongan.” (HR Bukhari)
Hukum mencicipi makanan pada saat berpuasa itu boleh selama ada hajat (keperluan) yang menyertai. Tetapi mencicipi makanan saat berpuasa akan menjadi makruh jika tidak ada kepentingan atau alasan orang yang mencicipi.
Dikhawatirkan, orang yang mencicipi makanan menjadi tergoda untuk menelan makanan ke tenggorokan. Jadi, mencicipi makanan saat berpuasa hanya sampai di lidah saja setelah itu dikeluarkan (dilepehkan). Selain itu, sebaiknya mencicipi makanan dilakukan satu kali dan jangan berulang kali.