Pasti sudah nggak asing lagi mendengar kata ta’aruf. Baik media maupun perbincangan pernah membahas tentang ta’aruf. Bahkan sudah banyak yang menikah karena ta’aruf. Ta’aruf tak lepas dari bahasan pernikahan, walaupun arti ta’aruf adalah mengenal. Ta’aruf merupakan proses perkenalan sebelum menikah dengan syari’at Islam. Proses perkenalan menuju pernikahan sesuai dengan ajaran Rasulullah shallahu ‘alaihi was salam bisa disebut perkenalan tanpa pacaran.
Ta’aruf juga sebagai jalan untuk mendapatkan jodoh yang baik untuk dunia dan akhirat, agar pernikahan lebih diridhoi dan diberkahi oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Menjemput pasangan halal dengan cara yang baik menurut Allah dengan ta’aruf, tapi salah kaprah jika ta’aruf disebut pacaran syar’i. Tahu kan pacaran sangat dilarang dalam Islam? Nah, Islam memberi solusi bagi yang ingin menikah dengan ta’aruf. Menikah merupakan solusi bagi seseorang yang jatuh cinta pada lawan jenis sebagaimana sabda Nabi shalallahu ‘alaihi was salam:
لَمْ أَرَ لِلْمُتَحَابَّيْنِ مِثْلَ النِّكَاحِ
Saya belum pernah melihat (solusi) untuk dua orang yang saling jatuh cinta selain menikah (HR. Ibnu Majah, shahih).
Menikah lewat ta’aruf sama aja membeli kucing dalam karung nggak, sih? Nggak dong pastinya, dalam ta’aruf ada proses perkenalan yang mengedepankan agama dan akhlaknya. Jika ingin memperjuangkannya, maka shalat istikharah kuncinya apakah ia yang terbaik atau bukan.
Beberapa tata cara ta’aruf dalam Islam seperti berikut, Dear!
- Niat
Niat memang penting banget, ingin menikah untuk apa. Niat menikah karena Allah, ingin beribadah karena Allah. Menikah merupakan jalan ibadah yang panjang bersama partner hidup. Jika niat menikah sudah menggebu-gebu, maka niat ta’aruf pun dikuatkan ya, Dear.
2. Restu Orang Tua
Menikah dengan restu dan ridha orang tua sangatlah penting dalam kehidupan. Ridha orang tua merupakan ridha Allah juga. Meminta restu orang tua sebelum menikah adalah wajib, dengan restu yang mereka berikan akan mempermudah dan niat kita untuk menikah. Juga, tanyakan tipe menantu seperti apa yang diinginkan mereka.
3. Memperbaiki Diri
Mau mendapatkan pendamping hidup yang baik dan shaleh maka menjadikan diri sendiri shalehah terlebih dahulu. Perempuan baik akan dipertemukan dengan lelaki baik pula, itu janji Allah. So, terus memperbaiki diri dengan akhlak yang baik, mempelajari serta mengamalkan ilmu agama, rajin beribadah, dan mendewasakan diri. Kamu ingin punya pasangan seperti yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya kan? Sebagaimana sabdanya:
تُنْكَحُ المَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ، تَرِبَتْ يَدَاكَ
Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung.” (HR al-Bukhari)
4. Bertukar CV
Dengan berkenalan lewat CV berakhir di pelaminan. CV yang bisa kamu titipkan lewat perantara seperti orang tua, saudara, teman, kerabat, bahkan platform ta’aruf merupakan jalan yang memungkinkan kamu bertemu jodoh. Kamu hanya menyiapkan biodata diri di CV dengan sebaik-baiknya apa adanya kamu, kekurangan serta kelebihan, dan yang kamu suka dan tidak suka. Dengan bertukar CV, kamu akan tahu seperti apa gambaran orang yang berta’aruf denganmu dan sebaliknya, apakah kamu ingin melanjutkan proses ta’aruf ini atau tidak ya bisa lewat CV si dia.
5. Nadzhar (Bertemu)
Jika merasa tertarik bagaimana lagi prosesnya? Nadzhar alias bertemu, pasangan yang menjalani ta’aruf dipertemukan. Namun tidak berkhalwat, Dear. Adapun perantara minimal satu orang, misalnya dari pihak perempuan. Di proses nadzhar ini biasanya ada pertanyaan yang dilontarkan dari perempuan maupun laki-laki soal visi misi, kehidupan setelah menikah, pendidikan anak, dan lain-lain. Dari proses nadzhar inilah akan mengetahui keputusan untuk melanjutkan proses khitbah atau melamar. Setelah banyak tahu, makan diperjuangkan melalui shalat istikharah dan kemantapan hati.
6. Istikharah
Meyakinkan diri dan hati bahwa dia pilihan yang terbaik dengan shalat istikharah. Istikharah untuk meminta petunjuk kepada Allah apakah pilihannya terbaik untuk dunia dan akhirat. Berserah diri dengan hati yang netral. Berharap mendapat keridhaanNya atas apa yang diminta. Bagaimana tahu jawaban dari istikharah? Ada yang menyebutkan petunjuknya dari mimpi, ada pula dari kemantapan hati. Wallahua’lam.
7. Khitbah (Melamar)
Apabila sepenuh hati sudah mantap dengan memilih dia sebagai pasangan hidup, maka disegerakan proses khitbah yakni melamar. Atau ada juga yang langsung menikah. Khitbah sama dengan lamaran pada umumnya, pihak laki-laki datang ke rumah pihak perempuan untuk menyampaikan maksud dan tujuan menikahi anak perempuan di rumah itu. Jika perempuan yang diminta menerima lamaran dari laki-laki maka akan terjadi proses pernikahan.
8. Menikah
Membuka gerbang kehidupan selanjutnya dengan menikah, ibadah terpanjang di dunia. Proses akad nikah yang suci dan sakral, bukan perjanjian dengan pasanganmu saja, tapi perjanjian dengan Allah. Laki-laki yang memintamu untuk menjadi partner ibadahnya kepada walimu. Kamulah akhir pencariannya, ia menjadikanmu bidadari hatinya. Kamupun yang membukakan rezeki untuk untuknya. Kamulah yang akan menjadi ibu dari anak-anaknya. Ridha ayahmu berpindah padanya dan meraih pahala darinya. Semoga sakinah mawaddah warrahmah. Barakallahu lakuma wa baraka ‘alaikuma wa jama’a baynakuma fii khayr.