Selasa, (16/04) 2019 Moslem District Destination, Halal Park telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di Gelora Bung Karno. Peresmian ini juga dihadiri oleh Diajeng Lestari selaku CEO & Founder HIJUP, Rini M. Soemarno selaku Menteri BUMN, Tumiyana selaku Diretur Utama PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. (WIKA), Riyanto Sofyan selaku Pengarah tim percepatan wisata halal Kementerian Pariwisata, dan Lukman Hakim Saifuddin selaku Menteri Agama.
Halal Park diharapkan akan menjadi ekosistem bagi pelaku industri gaya hidup halal di Tanah Air dari hulu ke hilir yang tidak hanya sebatas pada bidang bisnis fashion, makanan dan minuman, melainkan juga di bidang lain seperti pariwisata, pendidikan, dan keuangan yang nanti dapat memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Hal ini sejalan dengan potensi Indonesia yang diprediksi menjadi top 10 ekonomi terbesar di dunia pada 2030. Tak hanya itu, berdasarkan standar Global Muslim Travel Index (GMTI), Indonesia telah dinobatkan sebagai nomor 1 wisata halal bersaing dengan 130 negara lainnya, termasuk Malaysia, Turki, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Qatar, Maroko, Bahrain, Oman, Brunei dan negara lainnya. Oleh karenanya, hadirnya Halal Park sebagai ekosistem gaya hidup halal merupakan angin segar bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Presiden Jokowi menyatakan hadirnya Halal Park merupakan komitmen pemerintah untuk selalu melibatkan para pelaku bisnis terutama UMKM dalam memajukan ekonomi nasional saat ini dan di masa yang akan datang. Namun, tak menutup kemungkinan, meski berkonsep halal, sebagai negara yang memiliki keberagaman budaya, suku, ras, dan agama yang menjunjung tinggi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, Halal Park juga dapat dinikmati oleh semua kalangan penikmat gaya hidup.
Kementerian BUMN yang ditunjuk Presiden Jokowi sebagai koordinator pelaksana tugas pembangunan Halal Park menyatakan komitmennya untuk mengawal dan mendukung pembangunan Halal Park. “Kementerian BUMN menginginkan dampak kinerja BUMN tidak hanya bagus secara kinerja perusahaan, tetapi juga dapat dinikmati oleh masyarakat secara langsung,”, ujar Menteri BUMN, Rini M. Soemarno. Selain itu, pemerintah juga menunjuk salah satu perusahaan BUMN khusus di bidang konstruksi, PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. (WIKA) dalam pembangunan Halal Park sebagai pusat gaya hidup masyarakat urban Jakarta.
Menurut Diajeng Lestari, HIJUP sebagai inisiator, koordinator, dan enabler dari Halal Park, percaya gaya hidup halal harus menjadi inklusif, mengingat manfaat akan gaya hidup tersebut dapat memberikan kontribusi positif terhadap pola hidup manusia yang lebih berkelanjutan. Serta membuat Indonesia lebih berdaya saing, tetapi juga dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional melalui peningkatan tingkat konsumsi, ekspor neto, dan investasi.
Proses pembangunan Halal Park diawali melalui pembukaan Miniatur Halal Park yang berlokasi di Jl. Pintu Satu Senayan, Area Gelora Bung Karno (samping Basketball Hall). Miniatur Halal Park merupakan langkah awal sebelum Halal Park yang sebenarnya yang ditargetkan akan selesai di tahun 2020.
Saat ini, Miniatur Halal Park menyediakan beragam fashion tenant serta makanan dan minuman yang dapat dinikmati oleh para pengunjung. Sebagai koordinator pelaksana Halal Park, Kementerian BUMN juga berkontribusi menyediakan produk-produk Rumah Kreatif BUMN (RKB) dari beberapa perusahaan BUMN yang terdiri dari produk fashion dan makanan minuman.
Halal Park akan berdiri di atas luas tanah 21.000 m2 dengan konsep mengelaborasikan desain aktivitas berbasis konsep halal melalui adaptasi nilai-nilai keislaman yang digabungkan dengan budaya Nusantara.
Untuk tahu informasi lebih dalam mengenai Halal Park kamu bisa mengunjungi akun instagram di @halalparkid. Ayo jadi salah satu bagian gaya hidup halal dengan mengunjungi Halal Park, sebagai bentuk dukungan kamu untuk menjadikan Halal Park sebagai pusat gaya halal hidup di dunia!