Fenita Jayanti atau yang akrab disapa Fenita Arie dikenal sebagai presenter kenamaan tanah air. Wajahnya kerap wara wiri di berbagai acara sejak tahun 2005.
Sejak kemunculannya di dunia entertainment, Fenita sudah memandu beberapa acara infotainment serta membintangi beberapa film dan iklan. Perubahan mulai terasa ketika ia memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrak dengan program infotainment yang telah dipadunya selama 8 tahun terakhir. Dua hari berselang sejak berakhirnya kontrak tersebut, Fenita mantap memutuskan diri untuk berhijab. Apa yang membuat ia mantap?
Shop the look:
? Louisaluna – New Semesta Scarf 01 For Hijup
? ZUBEDI by Vivi Zubedi – New Sweater Banua 01
? NRH X Nabilia – New Lazo Pants For Hijup
"Aku sudah memiliki keinginan berhijab sejak 9 tahun lalu, saat pulang ibadah haji. Tapi waktu itu masih banyak keraguan apalagi terkait pekerjaan." ungkap Fenita Arie saat ditanya sejak kapan ia memiliki keinginan untuk berhijab. Kekhawatirannya akan kehilangan kesempatan terkait pekerjaan menjadi pertimbangan terbesar saat itu.
Namun, sesuatu mulai mengusik batinnya ketika sedang mengandung anak ketiga di pertengahan tahun 2016. Sang suami, yang telah berhijrah lebih dulu, dinilai Fenita terlihat sangat menikmati proses hijrahnya. Perubahan yang terjadi pada Arie Untung terlihat mulai dari bangun sebelum subuh lalu bergegas berangkat ke masjid, ibadah tepat waktu dan rajin mengikuti berbagai kajian islami. Hal ini mengetuk hatinya untuk mencari tahu kenikmatan beribadah yang dirasakan sang suami.
Fenita sempat mengakui malu untuk mengikuti kajian islami karena saat itu profesinya yang masih menjadi presenter acara infotainment dan masih suka mengenakan pakaian terbuka. Alhasil, ia mencoba mencari tahu mengenai hukum muslimah berhijab dengan menonton banyaknya video tausiyah yang beredar di media sosial. "Salah satu ustad waktu itu bilang, kenapa masih ragu-ragu dengan keputusan berhijab padahal semua itu karena Islam sangat memuliakan perempuan. Karena segala sesuatu yang tertutup itu membuatnya terlihat intelek dan indah. Itu langsung kena banget di hati aku." jelas Fenita. Pernyataan itu juga diperkuat dengan nasihat sahabatnya yang menyarankan agar Fenita meminta kemantapan hati kepada Allah untuk berhijab.
Setelah itu, ia mulai mencari-cari busana muslim karena baju muslim yang ia miliki hanya untuk acara tertentu seperti hari raya saja. Setelah ia mengumpulkan beragam busana muslim dan mencobanya di rumah, ia masih merasa belum cocok untuk mengenakan jilbab.
Siapa sangka, beberapa waktu setelahnya, sebuah peristiwa tak diinginkan terjadi. "Aku kan biasa setiap hari buatin kopi untuk mas Arie. Karena manual brew, jadi air di dalam tekonya itu harus panas banget. Entah gimana, padahal aku udah yakin aku udah kasih tisu di pegangannya, tapi tangan aku merasa panas saat pegang tekonya. Akhirnya teko kelempar dan semua air itu tumpah di kedua pahaku sampai aku dilarikan ke rumah sakit." cerita Fenita Arie menggambarkan kepanikannya saat itu.
Di dalam perjalanan menuju rumah sakit, sambil menahan sakitnya tersiram air panas, Fenita terus merenung. Ia merenungkan bagaimana sakitnya siksaan di neraka, jika di dunia saja terkena air panas sudah semenyiksa itu. Fenita menambahkan, "Ada perang batin dalam diri aku. Satu sisi aku seperti mendapatkan bisikan, kan aku niat mau pakai jilbab tapi kenapa malah dikasih peristiwa begini. Tapi di sisi lain, ada bisikan bahwa aku harus segera berhijab karena tidak mungkin aku mampu melawan siksaan api neraka."
Shop the look:
? Kami. – New Katia Scarf Brown Sugar
Serentetan peristiwa tersebut membuat hati Fenita mantap untuk berhijrah, yang diawali dengan urusan pekerjaan. Sehubungan dengan waktu kontrak yang hampir habis, Fenita menyampaikan keinginannya untuk berhijab dan tidak memperpanjang kontrak. Pun dengan beberapa iklan yang hendak bekerjasama dengannya. Meski terjadi sedikit pergolakan batin karena khawatir tidak ada pekerjaan yang menghampiri, namun sang suami senantiasa menenangkan dengan mengajak Fenita untuk ikhlas demi mencari ridha Allah SWT.
Fenita Arie akhirnya mantap memutuskan diri untuk berhijab pada 1 Januari 2018. Ia mengakui bahwa keputusannya ini merupakan kabar bahagia bagi suami dan anak-anaknya, terutama Khaila anak keduanya. Khaila yang ternyata sejak dulu sering bertanya kapan Fenita akan berhijab, sekarang sering mengikuti Fenita berhijab di berbagai kesempatan.
Makna Berhijab bagi Fenita Arie
Hijab merupakan identitas seorang muslimah yang bangga dengan agamanya. Bila selama ini rambut dianggap sebagai mahkota wanita, saat ini Fenita menilai hijab merupakan mahkota wanita yang sesungguhnya.
Berhijrah tidak hanya berkenaan dengan perubahan penampilan saja, namun juga seiring dengan peningkatan kualitas ibadah. Saat ini ia menyadari bahwa dengan berhijab, ia seperti memiliki pengingat untuk terus melaksanakan ibadah tepat waktu dan menjaga diri dari hal-hal yang tidak baik. "Aku pake hijab bukan karena ingin dipandang sudah baik oleh orang lain, tapi justru ingin belajar menjadi lebih baik. Setidaknya aku dapat menjaga nama baikku dan agamaku." ungkapnya.
Shop the look:
? Lili Krudung – Mallow Scarf
? Happa by Mel Ahyar New Scarf Nilo
Dukungan dari Banyak Pihak
"Aku bersyukur karena banyak sekali tanggapan positif dan doa agar aku senantiasa istiqomah." ucap Fenita. Dukungan dari rekan sesama artis dan masyarakat memberikan energi positif bagi Fenita untuk terus memperbaiki diri.
Fenita pun mengakui bahwa saat ini dia mengerti bagaimana kenikmatan beribadah yang dirasakan sang suami. Tidak diragukan lagi bahwa selain menghadirkan rasa nikmat, ibadah memberikan kebahagiaan hati, kelapangan dada, dan ketentraman jiwa.
Ibu tiga anak inipun mengungkapkan bahwa kekhawatiran akan hilangnya pekerjaan setelah berhijab sama sekali tidak terjadi. Bahkan Allah menggantinya dengan pekerjaan lain yang penuh keberkahan. Ia menyadari bahwa Allah telah menjamin semua rezeki umat-Nya, sehingga tidak ada yang perlu ia khawatirkan.
Ke depan, Fenita beritikad untuk terus mempelajari ilmu agama dengan baik dan berusaha untuk bersyiar sebagaimana kewajiban seluruh umat Muslim.
Dalam Shahihain, dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “tiga hal yang terdapat dalam diri seseorang, maka ia akan merasakan manisnya iman: Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, tidaklah ia mencintai seseorang kecuali karena Allah, dan ia benci kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam neraka.