Jalan Senopati Jakarta dikenal sebagai surganya kuliner berkelas. Dari sekian banyak kafe dan resto yang berdiri di kawasan ini, perhatian kami tercuri oleh salah satu bistro berdinding kaca, Branche Bistro. Nama-nama di balik casual bistro ini adalah Ajie Nugroho sebagai Marketing Director, Glenn Handoko sebagai Operational Director, dan Nitya Anindita sebagai Finance Director.
Dari luar, bangunan berdinding kaca ini cukup menarik perhatian. Rimbun dedaunan dan warnanya yang redup seakan menarik mata kita dari keras dan padatnya Kota Jakarta. Konsep interior yang diusung berasal dari Perancis. Prancis dikenal dengan revolusi industrinya. Perubahan material bangunan dari kayu ke besi dan baja, menjadi salah satu inspirasi bangunan Branche Bistro. Annasa Aldhya selaku Marketing Manager Bronche menerangkan bahwa interior bangunan seperti ini bertujuan agar para pengunjung merasa sedang menikmati santapan di kawasan Menara Eiffel.
Bangunan tiga lantai ini menampung sampai dengan 200 orang. Lantai pertama berupa mini bar dan no smoking area. Lantai pertama ini dibuka sedari pagi, diperuntukkan untuk mereka yang ingin sarapan dan minum kopi sebelum berangkat kerja. Lantai dua terdiri dari tiga bagian; yaitu ruang VIP untuk meeting, ruang keluarga, dan ruang teras. Jika ingin menikmati ruang teras, kamu bisa memilih waktu sore hari karena bangunan kaca membuat ruangan ini sangat panas. Terakhir, lantai 3 adalah ruang VIP dengan kapasitas hanya sekitar 8 orang. Lantai 3 ini terdiri dari sofa-sofa klasik dan cocok digunakan untuk private event.
Jika kuliner Prancis banyak dikenal sebagai fine dinning, maka Branche lebih dikenal sebagai casual bistro. Di sini kita bisa menemukan makanan Asia, western, juga makanan Italia seperti pizza dan pasta. Meski begitu, makanan andalan dari bistro ini tetap makanan Prancis seperti Coq au vin dan Fillet Mignon. Berikut adalah menu-menu yang kami coba siang itu
1. Chicken Quesadilla, IDR 85K
Ayam di balik tortilla ini terasa lebih hangat dari biasanya. Rempah-rempahnya lebih terasa. Terdapat empat potong quesadilla dalam satu porsi. Isinya yang tebal sebenarnya terasa cukup mengenyangkan untuk dijadikan makanan pembuka.
2. Classic Escargot, IDR 85K
Oh well, ini merupakan paduan escargot dan butter yang paling sempurna yang pernah kami temukan. Rasanya sama sekali tidak amis dan rasa asinnya pas. Disajikan dengan dua helai roti kering.
3. Duck Confit, IDR 115K
Bagi penyuka bebek dengan kulit yang tak terlalu lembek, Duck Confit adalah jawabannya. Saus jeruknya memberikan rasa segar. Nilai plus-nya adalah ketika menyatukan daging bebek dengan smashed potato sebagai side dish-nya, harmonis!
3. Hainan Chicken Rice, IDR 89K
Menu ini termasuk menu favorit kami siang itu. Makanan khas tionghoa yang lebih dikenal dari Singapura ini disajikan dalam porsi yang tak terlalu banyak, pas untuk para wanita. Ayamnya empuk dan agak manis, tapi overall, rasanya menyegarkan.
4. Strawberry Mint Coller, IDR 45K
Mocktail ini terdiri dari racikan nanas, strawberi, peach, jeruk nipis dan daun mint. Pilihan yang tepat untuk menikmati makan siang di lantai 2 Branche Bistro yang hangat.
Foto: Wisnu G. Kencana