Dear, tahukah kamu, ada berbagai macam jenis puasa yang bisa menambah ganjaran keberkahan dan pahala untuk kita, loh. Selain puasa bulan Ramadan yang memang menjadi kewajiban umat Muslim, ada berbagai macam jenis puasa sunah yang bisa kita terapkan dalam keseharian. Yuk, mari kita simak bersama!
Pengertian Puasa
Puasa adalah kegiatan yang menahan hawa nafsu dari terbit hingga tenggelamnya Matahari. Orang yang berpuasa tidak dapat makan dan minum selama berpuasa. Namun, tahukah kamu kalau puasa tidak hanya dilakukan saat bulan suci saja
Macam-macam Puasa Sunah
Berikut ini contoh 5 macam puasa sunah bagi umat Muslim yang bisa kamu terapkan dalam keseharian.
Puasa Asyura
Puasa Asyura adalah puasa sunah yang bisa kita lakukan setiap tanggal 10 Muharam. Keutamaan jika kita melakukan ibadah puasa sunah Asyura adalah bisa menggugurkan dosa selama sepanjang tahun, ibadah puasa yang sangat utama setelah bulan Ramadan, menjalani rutinitas sunah Rasul, bisa bahan refleksi diri untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt., dan tentunya mendapatkan ganjaran keberkahan dan pahala yang melimpah.
Bacaan niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُوْرَاءَ سُنَّةً لِلهِ تَعَالى
Nawaitu shauma ghadin‘an ada’i sunnatil asyura lillâhi ta’ala.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah Swt.”
Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunah yang bisa kita lakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 Hijriah setiap bulannya. Keutamaan jika kita melakukan ibadah puasa sunah Ayyamul Bidh adalah ibarat berpuasa sepanjang masa, melaksanakan wasiat Rasulullah, dan sama dengan mengikuti rutinitas Rasulullah.
Bacaan niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.
Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta’ala.
Artinya: “Saya berniat melakukan puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta’ala.”
Puasa Daud
Puasa Daud adalah puasa yang bisa kita lakukan secara selang-seling yakni sehari berpuasa dan sehari berbuka. Sesuai dengan namanya, puasa ini diajarkan oleh Nabi Daud As. Keutamaan jika kita melakukan ibadah puasa sunah Daud adalah sangat disukai Allah Swt. dan sebagai penyempurnaan bentuk ibadah secara optimal.
Bacaan niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shauma Daawuda sunnatal lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat puasa Daud, sunah karena Allah ta’ala.”
Puasa Syakban (Nisfu Sya’ban)
Puasa Nisfu Syakban adalah puasa yang bisa kita lakukan pada hari ke-15 di bulan Syakban. Keutamaan jika kita melakukan ibadah puasa sunah Syakban adalah sebagaimana yang dijabarkan dalam hadis sahih dari Mu’az bin Jabal Radhiallahu‘anhu, “Allah mendatangi semua makhlukNya dan memberikan ampunan kepada mereka atas segala dosa kecuali orang yang menyekutukan Allah dan orang yang saling bermusuhan.”
Bacaan niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma syahri syahban sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat puasa bulan syakban sunnah karena Allah ta’ala”
Puasa Senin dan Kamis
Puasa Senin dan Kamis adalah puasa sunah yang bis akita lakukan pada hari Senin dan Kamis. Keutamaan jika kita melakukan ibadah puasa sunah Senin dan Kamis adalah dibukanya pintu surga untuk kita yang berpuasa, hari Senin ialah hari kelahiran sekaligus hari kewafatan Rasulullah, hari Senin dan Kamis adalah hari penyetoran amal manusia, jadi sangat istimewa jika kita sedang menunaikan ibadah berpuasa.
Bacaan niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat puasa Senin, sunah karena Allah ta’ala.”
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi taa’ala’.
Artinya: “Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.
Lengkap sudah 5 macam puasa sunah yang bisa kamu terapkan agar semakin menambah ganjaran keberkahan dan pahala kita. Semoga kita bisa istikamah dalam menunaikan ibadah puasa wajib dan sunah, ya, Dear.
Temukan inspirasi fesyen menarik dan ilmu bermanfaat lainnya dalam HIJUP Magazine!
Sumber: disadur dari beberapa media lokal dan Septian El Syakir dalam buku bertajuk Islamic Hypnoparenting: Mendidik Anak Masa Kini ala Rasulullah.