Diana Rikasari; fashion blogger, desainer, dan Owner dari brand lokal Up Shoes baru saja dinobatkan sebagai Top Fashion Influencer Indonesia di ajang Influence Asia 2015 di Singapura beberapa waktu lalu. Influence Asia merupakan ajang penghargaan terbesar bagi social media influencer di Asia. Diana Rikasari berhasil membuktikan bahwa tampil dengan gaya berbusana yang berbeda dan confident dengan gaya tersebut justru tetap dapat berprestasi dan menginspirasi.
Gaya berbusana Diana memang cukup out of the box. Diana amat gemar mencoba-coba gaya baru dengan tabrak warna, motif, tekstur, struktur, dan aksesori secara playful sehingga mungkin sekilas gayanya tampak jauh dari kesan dewasa.
Memang inilah gaya personal Diana yang dia definisikan sebagai ‘playful, colorful, adventurous’. Gaya berpakaian Diana merupakan cerminan dari kecintaannya pada fashion dan seni. Sejak kapan sih mulai bergaya playful seperti ini? Diana mengaku tak ingat persis. “Sejak dulu memang begini sih. Hehehe,” aku ibu satu putra ini. Sebab bagi Diana gaya berpakaiannya bukanlah suatu kesengajaan. Diana hanya menjadi dirinya sendiri.
Diana yang aktif di sosial media dan blog harus selalu berhadapan dengan komentar negatif para haters. Gaya Diana mungkin terlalu ‘mengejutkan’ untuk sebagian kalangan, sehingga mereka mengekspresikan ketidaksukaannya dengan cara yang kurang membangun. Beruntung, Diana tidak terlalu memikirkan hal ini. “I am happy and comfortable in being who I am. That’s all. Aku kasihan aja lihat orang yang nggak ngerti tapi sok ngerti dan mencela. Hehehe,” kata Diana santai. Bagi Diana mereka hanya tak menyukai gaya berpakaiannya, dan itu bukan masalah. Sebab semua orang punya taste masing-masing.
Padahal, kata Diana, individualitas adalah kunci dalam gaya berbusana di dunia fashion. Mengutip Creative Director Chanel Karl Lagerfeld, “I appreciate individuals who have their own distinct style rather than just copy what they see on the runway. What I presented on the runway are my ideas, it doesn’t necessarily copied from head-to-toe.” Semangat ekspresi diri ini yang Diana kagumi pada Harajuku-ers di Jepang.
Menangkal kebencian yang mengarah kepadanya, Diana membalas dengan cinta. The key is to love yourself and the people around you. Kalau kita punya banyak cinta di hati kita, tidak ada ruang untuk kebencian bertumbuh. Diana meyakinkan orang-orang untuk tetap menjadi diri sendiri. “Be not afraid of your own skin and choices. Unique people are one of a kind. Saya kagum dengan orang-orang eksentrik, yang punya rasa percaya diri tinggi walaupun mereka sebenarnya sangat berbeda dengan standar publik,” urai Diana.